Sabtu, 25 Maret 2023

Resume 14 Latihan Kepenulisan PGRI

 


Jumat, 17 Juni 2022

Resume Pertemuan ke-14

Moderator : Lely Suryani

Narasumber : Musiin, M.Pd.

Materi : Konsep Buku Nonfiksi




Narasumber yang luar biasa untuk malam ini adalah Ibu Musiin, M.Pd. Adapun moderator yang bertugas Bu Lely Suryani. Di sini beliau akan menceritakan alur perjalannya saat menulis buku Literasi Digital Nusantara secara kronologis dan rinci. 


Menurut narasumber, sebelum menulis, kita diminta menyadari beberapa hal berikut ini, yaitu: 


1. Bahwa kita boleh menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan.


2. Bahwa, dengan mengutip kata-kata Dan Poynter, penulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang ditakdirkan memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Peristiwa yang kita alami sehari-hari entah yang enak, tidak enak, luar biasa atau pun biasa-biasa saja, akan bergerak terus setiap saat. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.


3. Bahwa di zaman serba canggih ini, arus informasi begitu deras. Dalam hitungan detik, jutaan informasi masuk melalui berbagai aplikasi yang bisa menjadi referensi kita untuk menulis buku. Kita semua sejatinya adalah guru dan kita semua juga adalah murid. Buku yang kita tulis akan menjadi rekam jejak untuk siapa pun, termasuk generasi yang akan datang. Harapannya menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita


4. Bahwa menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena menulis sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir cinta menulis.


5. Bahwa sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Keinginan kuat ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. 


Ada 3 pola dalam penulisan buku nonfiksi, yaitu pola: 


1. Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran

2. Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

3. Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)


Adapun pola yang dipakai olah narasumber dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Sedangkan proses penulisan buku nonfiksi itu sendiri terdiri dari 5 langkah, yaitu:


1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan


Langkah Pertama. Pratulis


1.Menentukan tema

2.Menemukan ide

3.Merencanakan jenis tulisan

4.Mengumpulkan bahan tulisan

5.Bertukar pikiran

6.Menyusun daftar

7.Meriset

8.Membuat Mind Mapping

9.Menyusun kerangka


Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya


1.Pengalaman pribadi

2.Pengalaman orang lain

3.Berita di media massa

4.Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.Imajinasi

6.Mengamati lingkungan

7.Perenungan

8.Membaca buku

9.Survey

10.Wawancara


“Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020” ujar Ibu Masiin. Referensi berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari literasi di internet.


Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.


1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan


Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini sudah disetujui Prof. Eko dan untuk melanjutkan ke proses penulisan. Berikut ini adalah dafatr isi dari buku yang Ibu Masiin buat.


BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet


BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial


BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital


BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat


BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62


Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)


Anotomi Buku

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis


Langkah ke-2 Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan


Langkah ke-3 Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.


Langkah keempat Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma


Hambatan-hambatan dalam menulis

1. Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambatan tujuan

5. Hambatan psikologis


Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta. Berikut ciri-ciri buku nonfiksi :


1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.

2. Isi berkaitan dengan fakta.

3. Tulisan bersifat ilmiah populer

4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada


Jenis Buku Non Fiksi :

1. Buku Catatan Pelajaran

2. Buku Teks

3. Buku Pelajaran

4. Buku Motivasi

5. Buku Filsafat

6. Buku Sains Populer

7. Kamus

8. Ensiklopedia

9. Biografi

10. Memoar


Memoar adalah bentuk nonfiksi kreatif di mana penulis menceritakan pengalaman dari hidupnya dan biasanya berbentuk narasi. Buku memoar biasanya memberi inspirasi pembaca. Laskar Pelangi adalah kisah 10 bocah, dari sudut pandang Andrea Hirata.


Demikian ungkap narasumber yang luar biasa ini. Saya yang lebih sering menulis buku fiksi jadi sangat tercerahkan. Terima kasih ibu, terima kasih KBMN PGRI. Semoga segala kebaikan berpulang juga kepada kalian. Amin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar