Jumat, 23 September 2022

Jurnal Refleksi 2.2 PSE

Jurnal Refleksi Model Segitiga Refleksi
Memahami bahwa PSE penting dilakukan karena guru dan murid selalu berinteraksi di sekolah Tujuan utama PSE adalah well-being (perkembangan holistik) guru dan murid PSE perlu dilaksanakan melalui CASEL (5 KSE) Mindfullnes adalah dasar pelaksanaan KSE Mampu melakukan Peningkatan 5 KSE pada diri sendiri Peningkatan 5 KSE pada murid Peningkatan 5 KSE pada rekan sejawat Merasa Lebih bahagia dengan peningkatan 5 KSE pada diri Lebih berinteraksi secara baik kepada murid maupun rekan sejawat Lebih fokus pada tugas dan peningkatan keberhasilan pembelajaran Target selanjutnya Meningkatkan KSE warga sekolah melalui kegiatan eksplisit, terintegrasi dengan pengajaran dan kurikulum, maupun kegiatan protokoler sekolah secara berkesinambungan

Rukol 2.2 PSE

 Tabel 3.1  Ide Implementasi Pembelajaran  Sosial dan Emosional untuk Murid


KSE  yang dikembangkan


Bentuk Implementasi 

(Pengajaran Eksplisit/Integrasi Praktek Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik/Penciptaan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah )

Skenario Penerapan

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

(apa yang dilakukan dan dikatakan guru)

Deskripsi tambahan: Siapa yang terlibat,  di mana, waktu dan durasi,  dan kebutuhan/perlengkapan

Kesadaran Diri 

Refleksi 5 kebutuhan dasar 

  1. Siswa mengisi lembar 5 kebutuhan dasar

  2. Presentasi dan diskusi tentang 5 kebutuhan dasar secara berkelompok

Pelaku; Guru dan murid kelas 4a

Waktu ; Senin sesudah istirahat dan 

              sebelum pulang

Durasi ; 1-2 jam

Alat     ; Lembar Kerja dari HVS 

              berwarna pink, pulpen, 

              spidol, pensil, penghapus. 

Manajemen Diri

Membuat Jadwal Harian

  1. Siswa membuat jadwal harian selama 24 jam

  2. Presentasi dan diakusi secara berkelompok

Pelaku ; Guru dan murid kelas 4a

Waktu ; Selasa sesudah istirahat

   Durasi ; 1-2 jam

Alat ; Kertas folio bergaris, alat tulis

Kesadaran Sosial

Bermain Surat Empati

(Jika… maka… ) dan Balon Prasangka (semua… pasti…. ) 

  1. Guru memimpin permainan Surat Empati

  2. Guru memimpin permainan Balon Prasangka

Pelaku ; Guru dan murid kelas 4a

Waktu ; Rabu sesudah istirahat

Durasi ; 1-2 jam

Alat ; kertas HVS, amplop, balon, spidol, jarum

Keterampilan Relasi

Friendship Day

  1. Permainan Tepuk Memuji

  2. Membuat gelang persahabatan

Pelaku ; Guru dan murid kelas 4a

Waktu ; Kamis sesudah istirahat

Durasi ; 1 -2 jam

Alat ; tali cord kecil

Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

Merancang Bazar

  1. Siswa merancang pameran dan bazar

  2. Siswa melakukan pameran dan bazar

Pelaku ; Murid kelas 4a

Waktu : Jumat dan Senin

Durasi ; 2x1 jam

Alat ; buku catatan, benda pameran, barang jualan




Tabel 3.2 Ide Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional untuk Rekan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)  di Sekolah


Jenjang Pendidikan:  ________ (A = Paud – Kelas 2; B = Kelas 3– 6; C = SMP, D = SMA).

Bentuk  Penguatan

(Menjadi Teladan, Belajar atau Berkolaborasi)

KSE yang akan dikembangkan

Skenario Penerapan


Mengisi Lembar 5 Kebutuhan Dasar

  Kesadaran Diri


Deskripsi Kegiatan Penguatan

Deskripsi tambahan:  siapa yang terlibat,  di mana, waktu dan durasi,  dan kebutuhan/perlengkapan


Membayangkan dan menulis cita-cita, harapan, program, kegiatan dan rencana masa depan

dan apa yang sudah dirintis untuk mewujudkan semua itu

Manajemen Diri

Idem

Pelaku ; para guru dan kepala sekolah

Waktu : Jumat, pukul 11.00

Durasi ; 30 menit

Alat ; lembar kerja

Permainan Balon Prasangka

Kesadaran Sosial

Idem

Idem 



Tugas 1.2.a.8 Koneksi Antar Materi

 Tugas 1.2.a.8

Koneksi Antar Materi


Peristiwa:

Modul 1.1 adalah berisi pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang di antaranya adalah bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun kodrat siswa untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Sedangkan modul 1.2 mengajarkan tentang 5 nilai-nilai yang harus dimiliki guru yaitu berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif. Serta tentang 5 peran guru yaitu sebagai pemimpin pembelajaran, penggerak komunitas, coach bagi guru lain, pendorong kolaborasi, dan pembentuk kepemimpinan murid. Maka guru harus memiliki 5 nilai dan 5 peran tersebut demi mewujudkan pemikiran KHD dalam aksi nyatanya di kelas. Atau dengan kata lain, pemikiran KHD merupakan landasan upaya penanaman nilai-nilai dan peran-peran guru bagi muridnya.


Perasaan: 

Saya merasa sangat senang sekali karena menemukan cara untuk menerapkan pemikiran KHD di kelas. Saya juga senang karena telah mampu melakukan beberapa perubahan yang lebih baik, terutama bagi diri sendiri sebagai guru, dan juga terhadap murid.

 

Pembelajaran: 

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa sulit mewujudkan murid yang sesuai dengan harapan sekolah, orangtua maupun masyarakat. Tapi sekarang saya berpikir bahwa dengan melatih kemandirian siswa, daya kreatifitas, daya kolaboratif, daya reflektif dan rasa tanggungjawab serta integritas murid sebagai wujud keberpihakan mereka pada dirinya sendiri, maka harapan-harapan terhadap murid itu pun tercapai.


Penerapan ke depan (Rencana): 

Saya akan memberi anak tanggung jawab yang mampu ia jalani, sering-sering mengajak anak berpikir hal baru dan menciptakan kreasi, memberi tugas bermain atau belajar dalam kelompok agar mampu berkolaborasi, mengingatkan anak terhadap cita-citanya dan menanyakan sejauh mana capaian mereka hari ini sebagai refleksi, serta mengingatkan anak agar sadar siapa dirinya dan apa yang diharapkannya dalam bermasyarakat.


Dan untuk menguatkan nilai dan peran saya, maka saya akan terus meningkatkan kompetensi diri. Saya juga akan berperan aktif di komunitas pendidikan yang ada di sekitar saya. Dengan aktif di dalam komunitas, maka transformasi ke arah pendidikan yang lebih baik akan lebih meluas dan mudah dikerjakan bersama. Sesuai motto Guru Penggerak yaitu "Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan. Guru bergerak, Indonesia maju!"


Salam dan bahagia,


Jakarta, 14 Juni 2022

Nur Jannah, S.Pd

CGP SDN Kalibaru 03

Kamis, 22 September 2022

Tugas 1.3.a.3 Refleksi Mandiri

 tugas 1.3.a.3

Refleksi Mandiri


Visi saya tentang murid dan guru di masa depan: "Fighting Spirit for Holy Culture" Murid dan guru yang memiliki Daya Juang untuk Membentuk Peradaban yang Mulia.


A. MURID

1. Murid yang kuat agamanya, rajin menjalankan perintah agama

2. Murid saling menghormati meski saling berbeda

3. Murid saling dukung demi kemajuan bangsa dan negara 

4. Murid yang cerdas dan terampil serta aktif mengasah potensi diri ke arah yang lebih baik

5. Murid yang sportif. Berani mengakui dan meminta maaf jika salah, berani memaafkan kesalahan orang lain

6. Murid yang punya "Daya Juang" yang besar untuk meraih cita-citanya dan untuk kebaikan bagi banyak orang. 



B. GURU

1. Guru mumpuni, selalu aktif mengembangkan potensi diri 

2. Guru yang berorientasi pada kebutuhan anak murid

3. Guru yang setia, tulus, rela berkorban demi anak murid dan demi kemajuan pendidikan Indonesia

4. Guru yang sadar bahwa budaya yang kecil akan membentuk budaya yang besar, dan budaya yang besar akan membentuk peradaban. Dan bahwa kita sedang membangun peradaban manusia yang beradab.

5. Guru yang menyadari bahwa untuk maju tidak bisa sendirian tetapi harus saling dukung dan bergandeng tangan. 


LINGKUNGAN SEKOLAH

1. Bersih, asri, rimbun, sejuk, teduh, bebas dari pencemaran

2. Literat, hobi berdiskusi dan mencari ilmu pengetahuan

3. Berseni budaya, banyak berkreasi, mencipta karya, mencipta benda seni, terampil, dan menjunjung tinggi budaya nasional serta lokal.


Salam bahagia

Nur Jannah, S.Pd

CGP 5 DKI JAKARTA

SDN KALIBARU 03




Format SK Tim Literasi Sekolah

 Gerakan Literasi Sekolah terbukti mumpuni dalam meningkatkan perhatian, minat, dan kemampuan membaca siswa. Dengan gerakan ini juga siswa diperkenalkan untuk mencintai buku dan bahasa sejak dini. 

  Oleh karenanya pembentukan TLS atau Tim Literasi Sekolah merupakan langkah awal yang sangat menentukan ke depan. Karena dari tim itulah akan terlahir ide-ide kegiatan ataurogram-program literasi sekolah yang terbaik. 

  Tim Literasi Sekolah dapat terintegrasi dengan pengurus kepustakaan, dapat juga berdiri sendiri. Namun kerjasama keduanya sangat penting agar kegiatan literasi Sekolah yang sudah diorogramkan akan mencapai hasilyuang makaimal. 

  Berikut ini adalah format Tim Literasi Sekolah yang didapat dari sumber Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan  (LPMP) DKI Jakarta. So, cekidot. 

PEMERINTAH KABUPATEN .........................

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI ..................

NSS: ............................... NPSN: ...............................

Alamat: ....................................................................................................



KEPUTUSAN

KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI ............

NO: ...../....../............................/........


TENTANG

PEMBENTUKAN TIM GERAKAN LITERASI SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR



KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI ............


Menimbang

:

bahwa dalam pelaksanaan manajemen sekolah, maka perlu dibentuk Tim Gerakan Literasi Sekolah Tingkat Sekolah Dasar Negeri ............;

bahwa mereka yang tersebut namanya dibawah ini dianggap mampu, cakap, dan loyal untuk melaksanakan Tugas sebagai Tim Gerakan Literasi Sekolah Tingkat Sekolah Dasar.



Mengingat



Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah);

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1072).



Memperhatikan



Keputusan Rapat Kepala Sekolah Dasar Negeri ............ yang berlangsung pada tanggal ............;

Program Kerja Sekolah Dasar Negeri .............




MEMUTUSKAN :



Menetapkan



Membentuk Tim Gerakan Literasi Sekolah Tingkat Sekolah Dasar Negeri ............ sebagaimana yang tercantum pada lampiran 1;

Uraian Tanggung Jawab, Tugas, Wewenang, dan Rencana Tindak Lanjut sebagai Tim Gerakan Literasi Sekolah Tingkat Sekolah Dasar Negeri ............ sebagaiman tercantum pada lampiran 2;

Tim Gerakan Literasi Sekolah Dasar Negeri ............ diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri ............;

Tim Gerakan Literasi Sekolah Dasar Negeri ............ bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri ............;

Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat keputusan ini dibebankan kepada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (Cash Flow) Sekolah Dasar Negeri ............;

Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ............ dan berakhir tanggal .............. dan jika ternyata terdapat kekeliruan didalam penetapannya, maka akan disempurnakan sebagaimana mestinya




    Ditetapkan Di : ............

    Pada Tanggal    : ............

    Kepala Sekolah





    .......................................

    NIP. ..............................


Tembusan:

1. ..............................

2. ..............................


 


Lampiran 1

Keputusan Kepala SD Negeri ............

Nomor: ...../....../............................/........

Tanggal : ............



Tim Gerakan Literasi Sekolah Tingkat SD Negeri ............


Penanggung Jawab : .......................................

Ketua : .......................................

Sekretaris : .......................................

Penyelaras Kualitas Materi : .......................................

Penyelaras Kualitas Ketertiban : .......................................

Penghimpun Materi dan Sumber Rujukan : ............................

Penilai Keterlaksanaan Program : .......................................




Kepala Sekolah





.......................................

NIP. .............................. 





Lampiran 2

Keputusan Kepala SD Negeri ............

Nomor: ...../....../............................/........

Tanggal : ............



URAIAN TANGGUNG JAWAB, TUGAS, WEWENANG, DAN RENCANA TINDAK LANJUT 

TIM GERAKAN LITERASI SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR NEGERI ............


Tanggung Jawab : 

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri ............ atas terlaksananya kegiatan Literasi Sekolah;


Tugas : 

Ketua Tim Gerakan Literasi Sekolah Tingkat Sekolah Dasar Negeri ............, bertugas membuat perencanaan tindak lanjut, mendeskripsikan tentang program, mengatur keterlaksanaan, dan mengevaluasi kegiatan Gerakan Literasi Sekolah;

Sekretaris Tim Gerakan Literasi Sekolah Dasar Negeri ............ bertugas mengabsensi guru dan siswa dan membuat laporan keterlaksanaan Gerakan Literasi Sekolah;

Quality Control Materi Tim Gerakan Literasi Sekolah bertugas mengecek kesusaian buku dengan tema memonitor jumlah halaman yang dibaca, mempersiapkan tablig literasi, dan memonitor hasil karya guru dan siswa;

Quality Control Ketertiban Program Tim Gerakan Literasi Sekolah bertugas mengatur awal dan akhirnya kegiatan, menjaga ketertiban selama pelaksanaan program, dan memberikan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan selama kegiatan Gerakan Literasi Sekolah;

Penilai Tim Gerakan Literasi Sekolah bertugas memberikan penilaian berbentuk skala kualitas terhadap kehadiran, ketekunan, kualitas bacaan, dan hasil karya;


Wewenamg : 

Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan Gerakan Literasi Sekolah;




Kepala Sekolah





.......................................

NIP. ..............................


Tugas 1 Pelatihan Wawasan Kebangsaan

 Tugas 1 Pelatihan Wawasan Kebangsaan


Nur Jannah, S. Pd

0895331405712

SDN Kalibaru 03

Jl. Kalibaru Timur II F rt. 09 /02 no. 2 Kelurahan Kalibaru

Kecamatan Cilincing

Jakarta Utara


Implementasi Nilai Luhur dan Pancasila dalam Lingkungan Sekolah SDN Kalibaru 03 Jakarta


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pacasila menetapkan bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia tersebut, segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia berkomitmen untuk memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Sejak diperkenalkannya pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno, dalam proses selanjutnya rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila. 


Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa di nusantara dan memiliki nilai dasar kehidupan manusia yang diakui secara universal dan berlaku sepanjang zaman.


Juga merupakan hasil kontemplasi dan perenungan panjang Ir. Soekarno yang didasarkan pada pemahaman dinamika geopolitik bumi nusantara secara utuh. Agus menegaskan bahwa sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Sebagai dasar negara maka seharusnya Pancasila menjadi sumber pedoman dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara. 


Sekolah merupakan tempat strategis untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa serta nilai-nilai Pancasila. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan di dalam pasal 3 yang mengatakan bahwa:


“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”


Hal tersebut juga sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta kebangsaan.


Di sekolah saya yaitu SDN Kalibaru 03, nilai luhur bangsa serta nilai-nilai Pancasila tercermin dalam berbagai kegiatan berikut. 


Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Pelaksanaan kultum dan salat duha berjamaah setiap Jumat pagi pukul 6.30 sampai 7.30

  2. Tersedianya tempat ibadah di sekolah

  3. Perayaan hari-hari besar agama

  4. Saling toleransi, menghargai, dan menghormati di antara seluruh warga sekolah

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab

  1. Sumbangsih para guru dan murid saat terjadi bencana alam, kebanjiran atau kebakaran

  2. Menjenguk dan mendoakan warga sekolah yang sakit

  3. Mematuhi tata tertib peraturan yang berlaku


Nilai persatuan IIndonesia

  1. Kerukunan antar murid maupun guru yang berbeda suku 

  2. Bergotong royong pada saat menghadapi permasalahan bersama

  3. Bekerjasama dalam mensukseskan kegiatan sekolah

  4. Bekerja bakti dalam menjaga kebersihan sekolah


Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan

  1. Musyawarah saat menentukan pengurus Komite Sekolah

  2. Musyawarah dan pembagian tugas saat melaksanakan kegiatan atau program sekolah

  3. Musyawarah saat memilih ketua kelas di kelas-kelas murid

  4. Rapat guru saat berefleksi dan mengevaluasi berbagai kegiatan sekolah 


Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

  1. Kepala sekolah dan guru memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melaksanakan tugas sekolah. 

  2. Pihak sekolah memfasilitasi pembelajaran yang inklusif bagi seluruh murid

  3. Guru tidak membedakan perlakuan terhadap siswa baik dari segi perbedaan fisik, ras, sosial maupun agama. 

  4. Sekolah memberi bantuan kepada siswa yang kurang mampu misal memberikan fasilitas belajar berupa alat tulis, dll

  5. Membagikan santunan pada anak yatim atau piatu setiap bulan Muharam

  6. Menerima siswa berkebutuhan khusus tanpa membedakan perlakuannya dengan siswa lain. 


Penerapan nilai-nilai luhur di kelas saya misalnya saya menghargai dan menghormati hak-hak murid, melaksanakan pembelajaran yang mandiri, kreatif, kolaboratif dan berdiferensiasi. 


Kebetulan saya mengajar kelas 4  yang pada tahun ini melaksanakan Kurikukum Merdeka sehingga fokus tujuan pada Penguatan Pendidikan Profil Pelajar Pancasila bisa kami laksanakan melalui kegiatan intra maupun proyek. 


Saat ini saya juga sedang mengikuti pelatihan CGP angkatan 5 DKI sehingga penguatan profil Pelajar Pancasila itu dapat saya laksanakan dengan terarah dan teratur. 


  1. Setiap awal pembelajaran, di kelas saya membacakan teks Pancasila, yel-yel Pelajar Pancasila dan lagu Pelajar Pancasila dan setiap akan pulang memperdengarkan lagu Pancasila dengan diiringi gerakan 6 dimensi profil pelajar pancasila

  2. Mensimulasi siswa untuk memahami perbedaan dan berkebinekaan global

  3. Memberikan pengalaman belajar yang mendukung gotong royong, saling menolong, menghargai adat istiadat, melestarikan budaya tradisional, patriotisme, cinta tanah air, bela negara, dll

  4. Memberi pemahaman pada siswa bahwa mereka adalah generasi penerus bagnsa sehingga harus menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk kemajuan negara Indonesia kelak

  5. Menyadarkan siswa akan bahaya perpecahan dan mendukung terus persatuan. 


Demikianlah implementasi nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah kami. Ke depannya semoga dapat mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.


Jakarta, 13 September 2022


Modul Ajar /RPP Berdiferensiasi

 

MODUL AJAR / RENCANA PELAKSANAAN PEMBEAJARAN (RPP+)

A.

INFORMASI UMUM

Nama Penyusun

:

Nur Jannah, S.Pd.

Institusi

:

SDN Kalibaru 03

Mata Pelajaran

:

Seni Rupa

Unit 1

:

Menggambar Rumah Tetangga

Jenjang Sekolah

:

Sekolah Dasar (SD)

Semester 

I (Ganjil)

Fase / Kelas

:

B / IV (Empat)

Alokasi Waktu 

:

2 JP

Tahun Pelajaran

:

2022/2023




Moda Pembelajaran

:

Tatap Muka

Metode  Pembelajaran

:

Ceramah, Tanya Jawab, Film, Demonstrasi & Penugasan

Model Pembelajaran

:

Pembelajaran Berdiferensiasi Produk

Target Peserta Didik

:

Seluruh siswa kelas 4A

Karakteristik PD

:

Peserta Didik Auditori, Visual dan Kinestetik

Jumlah Peserta Didik

:

32 peserta didik

Profil Pelajar Pancasila

:


  • Berkebinenkaan Global, Komunikasi dan Interaksi antar budaya 

  • Bergotong-Royong Kolaborasi: Bekerja sama dan berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama, membantu teman sekelas. 

  • Bernalar Kritis Memperoleh dan Memproses Informasi Dan Gagasan: Menunjukkan rasa ingin tahu dan dapat bertanya untuk membantu pemahaman dalam seni

Sarana & Prasarana

:

  1. Komputer/Laptop, Proyektor, Jaringan Internet

  2. Link video pembuatan gambar rumah dari youtube

  3. Buku Siswa, LKPD

  4. Pensil atau pena, Kertas, Pewarna (spidol, krayon atau cat air), batang korek api


B.

Komponen Inti

1.

Capaian Pembelajaran (CP)



Mengalami

  1. Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. 

  2. Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar dalam berkarya.

Menciptakan

  1. Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna.

Merefleksikan

  1. Siswa mampu mengenali dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari orang lain atau era atau budaya tertentu) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya tersebut

Berpikir dan Bekerja Artistik

  1. Siswa mulai terbiasa secara mandiri  menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. 

  2. Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten mengutamakan  faktor keselamatan dalam bekerja

Berdampak

  1. Siswa  mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan,minat atau konteks lingkungannya

2.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)



  1. Memperkenalkan teknik perspektif dalam seni rupa 

  2. Mengajak peserta didik mengenal tetangga mereka 

  3. Melatih kepekaan sosial peserta didik di lingkungannya

3.

Tujuan Pembelajaran



  1. Setelah menyaksikan video dari youtube, siswa dapat mengenal lingkungan sosial dan fisik (arsitektur rumah) sekitar (tetangga) baik tradisional maupun modern dengan baik

  2. Melalui diskusi dan tanya jawab, siswa dapat memahami pentingnya saling menghormati perbedaan kondisi rumah tetangga dengan baik

  3. Setelah mengobservasi lingkungan rumah di sekitar tempat tinggal, siswa dapat memilih salah satu rumah yang paling dikenali dan dianggap paling menarik sebagai objek gambar/lukis 

  4. Dengan memilih kegiatan dan bentuk yang diinginkan, siswa dapat membuat gambar, mempresentasikan, atau menyajikan miniatur rumah tetangga yang telah dipilih berdasarkan prinsip seni rupa (sketsa, warna dan perspektif) secara sederhana

4.

Materi Pokok


  • Teknik perspektif dalam seni rupa

5.

Kegiatan Pembelajaran


A.  Kegiatan Awal (10 Menit)


  1. Guru mengkondisikan kelas dan melakukan absensi

  2. Peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pelajaran 

  3. Guru melakukan persepsi 

  4. Peserta didik diminta menceritakan keadaan rumah di sekitar tempat tinggal mereka sesuai dengan tugas yang diminta guru pada minggu sebelumnya

  5. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi pelajaran.

  • Bagaimana kehidupan para tetanggamu? Apa saja pekerjaan, etnis dan agama mereka? 

  • Apa saja bentuk rumah-rumah mereka? 

  • Rumah siapa yang kalian sukai dan mengapa? 

  • Sudahkan kalian memilih salah satu rumah untuk digambar/dilukis?

  1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan jenis penilaian.


B. Kegiatan Inti (50 Menit)


  1. Siswa menyimak video tentang rumah tradisional dan modern yang ditayangkan di depan kelas melalui layar proyektor. Guru menyampaikan secara naratif (bercerita) tetang kehidupan para tetangga serta rumah-rumah mereka. 

  2. Guru dan siswa bertanya jawab tentang kondisi rumah tetangga di sekitar tempat tinggal dan cara saling menghormati perbedaan.

  3. Guru bercerita yang menggugah pikiran dan imajinasi siswa sekaligus mengenal sejarah lingkungan sosial mereka. Siswa juga diberi kesempatan untuk menceritakan keadaan rumah tetangga yang mereka kenali

  4. Siswa diarahkan memilih berdasarkan tetangga yang paling dikenal dan rumah yang disukai.

  5. Siswa mengerjakan salah satu tugas yang ia sukai berikut;

  1. Menggambar rumah dengan baik dan lengkap

  2. Menggambar rumah secara sederhana disertai teks narasi tentang model rumah tradisional/modern dan ciri-cirinya serta cara menghormati perbedaan

  3. Membuat sketsa rumah dan menempelkan batang korek api di atasnya 

  1. Guru memberikan penghargaan dan motivasi pada semua peserta didik


C. Kegiatan Penutup (10 Menit)


  1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung, 

  2. Guru memandu peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran

  3. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari. 

  4. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. 

  5. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik.

  6. Guru merencanakan tindak lanjut.



6.

Refleksi


Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkan melaksanakan refleksi kegiatan pembelajaran di kelas. 

  • Apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik?

  • Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran? 

  • Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran? 

  • Apakah ada siswa yang perlu mendapat perhatian khusus?



C.

Lampiran


Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Rubrik Penilan


Daftar Pustaka

Muhamad Faisol, Mufid Sam Indratma (2021). Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SD Kelas IV Kelas 4. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.



Jakarta,       6 September  2022

Mengetahui:


Kepala Sekolah,

Guru kelas IV A,







Sri Suharyani, S.Pd.

Nur Jannah, S.Pd.