Resume Pertemuan ke-11:
Moderator : Mutmainah
Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag
Materi : Mengelola Majalah Sekolah
Saat membaca flyer kelas menulis PGRI kali ini saya sangat bahagia. Mengelola Majalah Sekolah adalah impian saya sejak lama. Nara sumber adalah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah Khadijah, Malang, yang selalu mengajar di kelas 1 dan 2. Namanya Ibu Widya Setianingsih. Beliau merupakan alumnus BM 21 yang kariernya melesat bak pesawat jet dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor, dan penulis buku puisi. Ini contoh karyanya "Laras-laras Makna dalam Kata".
Karya beliau sudah ada sebanyak 19 buku antalogi, kuartor dan editor dua buku.
SELUK BELUK MAJALAH
Majalah adalah :Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Menurut waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya.
Menurut Isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.
Untuk lebih mudah koneksi dengan pikiran kita, Ibu narasumber mengajak peserta berkenalan dengan majalah Kharisma. Majalah sekolah yang dikelola oleh beliau.
Sejarah singkat Kharisma
Usia majalah sekolah kami kurang lebih 13 tahunan. Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007.Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn.Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.
Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itu pun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih.
Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik, keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu hanya ada 20-an halaman (sekarang 40 halaman).
Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan ibu narasumber sebagai reporter merangkap editor.
Kemudian tahun 2010 Ibu Widya diangkat menjadi Pimred, barulah pembaharuan total dilakukan. Majalah sekolah ini cukup eksis se-Indonesia.
Empat Langkah Menerbitkan Majalah Sekolah
1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
2. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.
4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
Bagaimana dengan susunan Redaksi Majalah Sekolah? Apa asaja yang harus diperhatikan?
1. Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah. Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah
2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah. Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)
3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
4. Editor Tugasnya: Bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan
5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
6. Fotografer Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
7. Layout Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Fungsi Majalah Sekolah di Zaman Now.
1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa
2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar dll)
4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
Langkah selanjutnya peserta harus memperhatikan persiapan dalam menerbitkan majalah :
1. Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.
Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA. KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.
2. Visi Misi Sekolah dituliskan di halaman 2.
3. Menentukan artikel yang akan ditampilkan
4. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
5. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, dan lain-lain.
6. Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.
7. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah.
8. Membina hubungan dengan konsumen. Hal yang tak kalah penting adalah sasaran majalah sekolah kita. yakni siswa-siswi kita dan wali murid.
Berikut saran dari Ibu narasumber :
1. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
2. Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
3. Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.
4. Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan). Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan untuk para pembaca)
5. Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
6. Tema yang booming atau ngetrend. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.
Misalnya: Tetap Berprestasi di Masa Pandemi, Semakin Berilmu Semakin Berakhlak, Lets go green, Raih Mimpi Setinggi Bintang, Hold Your Star.
7. Cover dan Layout Menarik. Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah dan mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.
Apa yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah ?
Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP, SMA).
Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek. Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.
Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.
Adapun mengenai pembiayaan majalah sekolah digunakan untuk:
A. Biaya cetak majalah
B. Membayar HR crew
C. Pembelian hadiah quiz dll
Sedangkan asal pembiayaan cetak majalah bisa dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
2. Dana Bantuan Operasional Sekolah. Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOS dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.
3. Sponsor. Bisa dengan menggandeng wali murid atau instansi yang berada di lingkungan sekitar, yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah. Jadi semakin kita pandai mencari sponsor maka akan semakin menekan budget untuk pembiayaan majalah kita. Hal lain yang menjadi ending dari majalah adalah percetakan.
Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.
Selain itu, kita patut mengikuti tips yang diberikan ibu narasumber, yaitu:
1. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.
2. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.
3. Syarat memperoleh ISBN dengan cara mengajukan satu majalah yang sudah jadi pada penerbit setempat. Asalkan majalah kita bebas dari plagiat pasti
Sekarang zaman online ya. Jika penerbit ada di sekitar kita tentu mudah sekali kita bersua. Tapi bisa loh kita via online. Seperti buku antologi yang kita buat, diterbitkan dengan menghubungi penerbit via online.
4. Saat ini melalui gerakan literasi sekolah kita mendongkrak minat baca siswa. Bisa melibatkan siswa dalam pembuatan majalah melalui reporter cilik. Jadi mereka bisa menulis dan mengirim karya mereka dalam majalah. Pasti senang sekali jika foto mereka terpasang di majalah. Pemberian hadiah berupa kuiz ternyata cukup menarik minat siswa.
Demikianlah materi tentang Mengelola Majalah Sekolah. Langgeng tidaknya suatu majalah tergantung crew yang ada di dalamnya. Karena itu seleksi awal sebelum memilih crew syarat utama : Carilah orang-orang pencinta literasi yang ikhlas bekerja tanpa mengharapkan imbalan. Terima kasih banyak Ibu Widya atas segala materinya tentang Mengelola Majalah Sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar