Jumat, 16 Desember 2016

Hikayat Kembang Nelayan



Judul : Hikayat Kembang Nelayan
Penulis : Nur Jannah Al-Islamiyah


Merintih istri nelayan mengais hutang menjemput ikan
di laut badai menerjang biduk pecah tak sanggup pulang
burung turut bersedih nelayan tertimbun tali
sang istri menatap sepi memandang laut setiap hari


dititipnya sebaris harap
pada luas biru tak beratap
jiwa lemah ringkih sayap
penuh belas iba meratap


si kecil merengek pinta kembang retas sesuap doa
unduh wangi puspa hingga purna kecap selaksa asa
kini tapak kecil sendiri memintas cakrawala
daki bukit kerikil lupa diri alpa sapa


entahlah,
bunga tak bisa mewarna
seribu tulus sumbangterima
namun pergi nyata terlupa


menitip wasiat pada sayap lemah seperti mencium angin
meminjamkan senyum di paruhnya sama saja memeluk dingin
tinggal ia sendiri menatap merah matahari
"Tuan, sudilah menengok sesekali sebelum sayap patah ke dua kali."


puspa tak kembang lagi
terlanjur pupus semerbak warni
terbiar sendiri dalam aroma pudar dan basi
menunggu sisa matahari ;mati!


tiba-tiba burung kecil bertemu elang
dipatuknya semua pongah kenang
hanya bisa menanar nyalang
balik kanan, pulang


burung kecil memapah sayap
patah sebelah sekap
menangis terguguk sedih
sayang seroja tak tengadah lagi


Cilincing, 151014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar