Senin, 13 Februari 2023

Day 14

 


Aksi Nyata Modul 1.2 Kartu Cita-cita

Pohon harapan


Aksi nyata saya untuk modul nilai dan peran guru penggerak adalah Kartu Cita-cita, Pohon Harapan, Guru Berbagi, dan Mi Telor. Sebagai guru pengerak saya harus memegang nilai-nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan selalu berpihak pad murid.


Sedangkan peran guru penggerak ada 5 yaitu memimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi guru, menggerakkan komunitas praktisi, dan mewujudkan kepemimpinan siswa.


Kartu Cita-cita


Tujuan kegiatan membuat kartu Cita-cita adalah membangkitkan kesadaran siswa akan dirinya sendiri, harapannya, impiannya dan gambaran dirinya di masa datang. 


Di sini guru membimbing siswa untuk lebih !emgenali dirinya, mengenali tujuan hidupnya, mengenali nilai-nilai kebajikan yang ingin mereka tegakkan.


Kartu Cita-cita akan membuat murid semakin terarah dalam mewujudkan cita-cita. 


Cara membuatnya adalah menggunakan kertas tebal atau karton beraneka warna. Siswa menuliskan nama, kelas, hari, tanggal, nama sekolah dan nama guru. Kemudian mereka menggambar sebuah rumah impian jika kelak dewasa. Boleh juga digambarkan dengan kalimat. Mintalah murid menuliskan 5 buah harapannya.


Setelah itu tanyakan pada murid, apakah mereka mau menceritakannya secara perorangan ataukah berkelompok. Kemudian panggil murid satu persatu atau secara berkelompok. Dapat juga meminta murid menceritakannya di depan kelas. Namun, hal tersebut kurang efektif karena tidak semua murid mau mengungkapkan perasaan dan harapannya secara terbuka di hadapan teman-teman sekelas. Sehingga tujuan kegiatan ini bisa-bisa tidak tercapai. 


Berbeda dengan pemanggilan secara perorangan atau perkelompok. Murid akan leluasa mencurahkan isi hati apalagi jika gurunya menyampaikan pertanyaan dengan lembut dan antusias. Selain murid semakin terbuka, hal ini juga dapat semakin mempererat hubungan batin guru dengan murid.


Luangkan waktu sekitar 5-10 menit untuk menanyakan apa cita-cita mereka, apa yang sudah mereka lakukan untuk mencapai cita-citanya, apa yang seharusnya dilakukan, apa yang sebaiknya dihindari, adakah kemungkinan hambatannya, apa yang akan mereka lakukan jika mengalami hambatan tersebut, dan seterusnya. Semakin banyak guru menggali maka semakin besar sikap terbuka muridnya.


Kegiatan ini akan sangat berkesan di hati anak. Murid merasa merdeka, nyaman, memperoleh penerimaan dan lebih mantap mencapai tujuan belajar.


Pohon Harapan


Pohon harapan adalah pohon buatan kreasi guru atau murid yang tebuat dari batang kayu dan dibuatkan beberapa cabang atau ranting.


Pohon harapan bisa berukuran kecil ataupun besar. Pohon harapan yang kecil dibuat dari sebuah pot kecil yang ditancapkan batang-batang lidi yang sudah dicat atau dilapisi kertas krep berwarna hijau. Sedangkan pohon harapan yang besar dapat dibuat dengan menggunakan sebatang bambu sepanjang 3-4 meter yang dibuatkan cabang-cabang dan ranting-ranting. Lalu dicat berwarna hijau tua atau coklat. 


Kemudian mintalah murid menuliskan harapan-harapan mereka di atas selembar kertas Sticky Note. Lalu tempelkan pada ranting-ranting pohon yang tersedia. Kertas tersebut bisa dibuat beraneka bentuk. Kotak, bulat, hati, daun, dan lain-lain yang nantinya seolah menjadi daun-daun pada pohon harapan tersebut.  


Guru Berbagi

Kegiatan ini merupakan aksi nyata dalam mendorong kolaborasi antar guru. Sebulan sekali diadakan waktu khusus bagi guru untuk saling berbagi praktik baik secara bergiliran. Sekali waktu dapat memuat sharing dari 2-3 guru sekaligus agar kegiatannya variatif dan tak terkesan monoton. 


Narasumbernya adalah semua guru baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. Materinya disiapkan sendiri oleh guru tersebut. Kepala sekolah hanya memfasilitasi ruangan dan peralatan. 


Di sini akan tumbuh kerjasama yang erat antar semua guru yang berbeda jenjang usia, kelas, pengalaman, maupun status sehingga semuanya bersama-sama secara kolaboratif memajukan sekolah dan murid-murid. 


Mi Telor

Mi Telor adalah akronim dari Meeting Intens Telepon Orangtua. Kegiatannya bisa dilakukan dengan menggunakan WhatsApp Group Chatting, WhatsApp Videocall, Google Meet atau Zoom. Dilaksanakan sebulan sekali. Tujuannya;

1. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan keluarga dalam mewujudkan murid merdeka belajar

2. Mempererat hubungan orang tua murid dengan guru

3. Menyampaikan berbagai info sekolah kepada orangtua

4. Menampung berbagai masukan dari orangtua murid untuk kemajuan sekolah

5. Dapat pula menjadi media survey atas program sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar