Aksi nyata program sekolah
Untuk aksi nyata program sekolah ada 2 yaitu :
Si Ker-ker
Si Ker-ker merupakan kependekan dari Kreasi Kerupuk Kerang. Mula-mula saya bertanya kepada murid tentang kearifan lokal di sekitar sekolah. Laut, pantai, nelayan dan hasil laut. Salah satu hasil laut adalah kerang hijau yang begitu banyak tersebar di sepanjang pantai belakang sekolah. Harganya murah dan mudah diolah.
Saat itu kami memikirkan mau dibuat apa kerang hijau tersebut? Yang biasa dijajakan oleh penduduk adalah makanan sate kerang atau tumis kerang hijau. Saya ingin berinovasi bersama anak-anak, maka ditemukanlah ide untuk membuat kerupuk kerang hijau.
Mula-mula saya mencoba sendiri membuat kerupuk kerang hijau di rumah. Dengan cara melihat tutorial lewat YouTube. Esoknya saya bawa ke sekolah. Ternyata berhasil. Kerupuk yang saya buat mendapat acungan jempol dari para guru.
Dari situ saya membuat kelompok anak-anak dan menonton bersama tutorial pembuatan kerupuk kerang hijau. Setiap kelompok harus mempraktikkannya di rumah dengan bantuan pengawasan orangtua masing-masing. Kemudian Minggu berikutnya mereka bawa ke sekolah untuk dinilai.
Hal tersebut justru memberi ide kepada beberapa orangtua dari siswa untuk berjualan kerupuk kerang hijau. Jadilah akhirnya Si Ker-ker dikemas dalam plastik dengan diberi label Si Ker-Ker SDN Kalibaru 03 dengan slogan kerupuk lezat, sehat dan bergizi.
Ternyata kreasi kerupuk kerang mampu memberikan penguatan terhadap ketahanan pangan keluarga siswa sekaligus membuka lahan ekonomi baru bagi orang tua murid.
Pameran dan Bazar
Program berikutnya sebagai aksi nyata saya adalah berkaitan dengan program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Saat itu di bulan November, siswa bersama dengan orangtua menyiapkan kreasi berupa pentas seni, pameran dan bazar.
Untuk kegiatan pentas seni, maka kelas saya bersama-sama dengan kelas lainnya menampilkan sendra tari dari berbagai daerah di Indonesia.
Untuk kegiatan pameran, maka anak-anak memamerkan kreasi seni rupa dekoratif yaitu kolase dan bingkai dari kerang hijau.
Sedangkan untuk kegiatan bazaar, para orang tua murid tak ingin ketinggalan, mereka menjual minuman dan aneka jajanan serta pangan nusantara.
Acara yang sangat meriah karena kami semua memakai pakaian adat dari 34 provinsi. Ibu Kepala Sekolah mengenakan pakaian adat Jawa Barat, saya sendiri mengenakan pakaian adat Bugis, anak-anak lelaki mengenakan pakaian Sadariyah Betawi sedangkan anak-anak perempuan mengenakan pakaian khas sesuai tarian darah yang mereka bawakan.
Tak kurang, ibu-ibu para orangtua murid mengenakan seragam kebaya dengan aneka corak dan warna. Bahkan sebagian ada yang secara khusus membeli kerudung agar tampak seragam.
Kegiatan ini dirancang, dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkolaborasi antara guru, murid dan orangtua. Justru yang mengambil peran paling besar adalah orangtua. Mereka menyiapkan dekorasi, panggung, konsumsi bahkan pakaian anak-anak. Guru hanya memonitor dan memfasilitasi apa yang mereka butuhkan.
Dapat dikatakan bahwa program Si Ker-ker serta Pameran dan Bazaar sangat berkesan di hati para guru, siswa maupun wali murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar