Sabtu, 18 Februari 2023

Day 18

Aksi nyata modul 2.2 



Untuk aksi nyata pembelajaran sosial emosional, saya mempraktikkan Mindfullness, Jadwal Harian, Kendali Emosi, Tepuk Memuji, Balon prasangka, Friendship day, dan Surat apresiasi 

  1. Mindfullness


Kegiatan ini dilakukan saat kelas mulai tak kondusif. Merupakan alternatif lain selain ice breaking. Tujuannya menenangkan siswa agar kembali santai, nyaman dan tidak terlalu stres belajar.


Caranya:

  1. Mula-mula pastikan dulu seisi kelas berhenti dari segala kegiatan yang sedang dilakukan agar fokus

  2. Guru bersama siswa mengatakan "Mindfullness!" bersama-sama, 

  3. Anak-anak mengangkat kedua tangan, menggerakkan pergelangan dan jemari kemudian menyusun dua tangan di atas meja sambil memejamkan mata.

  4. Guru berhitung perlahan sambil siswa mengambil nafas dan mengembuskannya sambil terpejam

  5. Pastikan semua anak dalam posisi ternyaman.

  6. Guru memperdengarkan musik relaksasi yang bisa diputar melalui audio atau bisa mengarahkan dengan suara sendiri, membawa anak-anak untuk berimajinasi ke tempat yang nyaman, sejuk, tenang dan damai.

  7. Ajaklah anak bersyukur kepada Tuhan atas semua karunia.

  8. Sekitar 5 menit kemudian hitung 1-3 dan anakmdipersilakan membuka matanya

  9. Tanyakan pada murid apa yang mereka rasakan

  10. Tanyakan pada murid sudah fresh belum dan ajak kembali pada kegiatan semula yang tadi dihentikan.


Dalam mindfullness, guru berkata-kata dengan suara lembut, mengajak siswa berhening diri. Mengajak siswa seolah sedang memasuki sebuah tempat yang amat nyaman, sejuk, asri, alami dan indah. Ajaklah anak membayangkan suara gemericik air di sungai, bebatuan dan pasir yang terinjak, dan lain-lain.



  1. Jadwal Harian


Jadwal harian adalah susunan kegiatan sehari-hari yang dilakukan murid dari bangun tidur hingga tidur lagi. Hal ini penting supaya murid pandai mengelola waktu. Dalam 24 jam sehari mereka melakukan apa saja? Nantinya murid dapat melihat kebanyakan waktu mereka efektif atau tidak untuk mewujudkan cita-cita.


Contoh Jadwal Harian adalah:

04.30 : solat subuh

05.00 : mandi, sarapan

06.00: berangkat sekolah

12.00: pulang sekolah, makan, solat Zuhur

13.00 : menonton televisi, main game di handphone

14.00 : tidur siang

15.00 : solat asar, jajan, main dengan teman

16.00 : les, mengerjakan PR

17.00 : mandi

18.00 : solat, mengaji

20.00 : menonton televisi

21.00 : tidur


Dalam membuat jadwal harian, pastikan anak-anak menulis dengan jujur. Sehingga mereka bisa melihat sendiri apakah kegiatan harian mereka perlu diubah menjadi lebih baik atau sudah cukup baik sehingga dapat dilanjutkan.


  1. Kartu Kendali Emosi


Di era digital seperti sekarang, banyak murid yang terpengaruh dengan interaksi yang kurang positif dengan temannya. Seringkali menyaksikan lewat arus media tentang sikap-sikap negatif sehingga terbawa ke sekolah. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan emosi siswa. Itu sebabnya saya membuat kartu kendali emosi untuk siswa. Kendali Emosi adalah sebuah kartu yang berisi beberapa pertanyaan seperti berikut.


  1. Siapa namamu?

  2. Siapa saja sahabatmu?

  3. Siapa orang yang paling kamu sayang?

  4. Hal apa saja yang bisa membuatmu tertawa gembira?

  5. Hal apa saja yang membuatmu sedih?

  6. Hal apa saja yang membuatmu marah?

  7. Apa yang kamu lakukan untuk dapat tertawa gembira?

  8. Apa yang kamu lakukan untuk menghilangkan kesedihan?

  9. Apa yang kamu lakukan untuk menghilangkan rasa marah?

  10. Sudahkah kamu berbuat baik hari ini?

  11. Sudahkah kamu ucapkan terima kasih hari ini?

  12. Sudahkah kamu meminta maaf hari ini?

  13. Sudahkah kamu bersyukur pada Tuhan hari ini?

  14. Sudahkah kamu tersenyum hari ini?

  15. Sudahkah kamu bahagia hari ini?


  1. Tepuk Memuji


Banyak anak yang suka mengejek atau merendahkan teman. Apalagi jika temannya itu memiliki kelemahan fisik tertentu. Pendek, misalnya, atau hitam, dll. Padahal setiap orang memiliki kelebihan masing-masing.


Permainan tepuk Memuji akan mengingatkan mereka bahwa setiap makhluk Tuhan itu tidak ada yang sempurna, tetapi tidak ada pula yang sia-sia. Semua makhluk Tuhan istimewa. Jika kita menghina seseorang, berarti kita sedang menghina Tuhan. Setelah itu ajaklah anak bermain Tepuk Memuji.


Caranya ;


  1. Buatlah lingkaran besar jika memungkinkan. Tapi jika di dalam kelas, cukup buat kelompok secara acak berisi 5-8 siswa

  2. Mintalah mereka berdiri berbaris dalam satu arah

  3. Guru memberi aba-aba "Mulai!" 

  4. Siswa yang berdiri paling depan membalikkan badan sehingga kini berhadapan dengan siswa kedua.

  5. Mintalah ia untuk memegang bahu kawannya itu sambil mengucapkan satu kalimat pujian. Misal, "Hai, rambut kamu bagus sekali, terlihat sehat dan halus." Diiringi ucapan terima kasih teman yang dipuji.

  6. Temannya itu berbalik kepada siswa yang berdiri di belakangnya lagi

  7. Lakukan lagi pujian seperti tadi namun dengan kalimat yang berbeda. Misal, " Hai, sepatu bagus sekali, pasti kamu rajin membersihkannya."

  8. Demikian seterusnya Hingga baris siswa terujung. 

  9. Jika sudah selesai, maka siswa yang paling ujung itu kembali memuji teman di hadapannya. Sehingga pujian itu akan berakhir di orang pertama.

  10. Guru memberi apresiasi dengan tepuk tangan dan mempersilakan siswa duduk kembali.


  1. Balon Prasangka

Balon Prasangka merupakan sebuah permainan untuk !eningkatkan kesadaran berinteraksi siswa. Dengan permainan ini siswa dapat !wnyadari bahwa tidak semua prasangka itu benar adanya atau sesuai kenyataan. 


Alat dan bahan yang harus disiapkan adalah balon berwarna-warnii, spidol, kertas Sticky Note, jarum. Cara bermainnya adalah, tiup balon dan ikat kuat. Lalu tuliskan nomor pada balon. Buatlah sebuah kalimat di kertas Sticky Note dengan format semua …. pasti … (misalnya semua orang kaya pasti pelit, semua orang cantik pasti sombong, semua guru pasti galak, dst) dan tuliskan nomor pada bagian belakang atau tempelkan kertas pada balon. 


Mintalah anak berpasangan untuk memegang 1 balon dan 1 jarum. Dengan menyebutkan angka yang diinginkan, minta mereka menyebutkan kalimat pada Sticky Note yang ditempel pada balon nomor tersebut.


Tanyakan apakah kalimat prasangka pada balon itu benar? Biasanya anak akan menjawab tidak. Karena tidak se!ya orang kaya pelit, ada yang baik hati dan dermawan. Tidak semua guru galak, ada guru yang baik dan lemah lembut. 


Setelah anak menyanggah kalimat tersebut, maka mintalah ia untuk memecahkan balonnya. Hal itu bermakna bahwa kita semua sama-sama membuang jauh-jauh prasangka pada kalimat tersebut.


  1. Friendship Day

Swminggu sekali setiap Senin, saya meminta anak membuat kado dengan harga 2000-5000. Kemudian mereka bertukar hadiah sambil bernyanyi. 

Selain itu, secara tidak rutin saya minta anak membuat hadiah untuk dibagikan kepada kelas lain. Saat itu anak-anak membuat kembang kelapa dari lidi yang dihias kertas krep lalu ditempelkan permen-permen dan biskuit. Kemudian dibagikan kepada kelas lain.

Hal ini bertujuan untuk mempererat interaksi di antara siswa, baik dengan teman sekelas maupun dengan kelas lain. Biasanya teman dari kelas lain sangat gembira menerima hadiah dari kelas kami.Dengan demikian juga mencegah terjadinya sikap saling membully atau mengejek antar kelas.


  1. Surat Apresiasi

Surat Apresiasi adalah surat yang ditulis dari seorang anak kepada teman, guru atau penjaga sekolah atau penjaga kantin. Anak-anak dapat menuliskan pada selembar kertas yang indah atau membuat kartu dari kertas karton, Manila atau membeli kartu ucapan yang sudah tersedia di toko. Mereka diminta menuliskan rasa terima kasih yang setulusnya atas kebersamaan selama mereka bersekolah di tahun ini. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar