Day 2
Nama saya Nur Jannah, S.Pd. Saya adalah guru penggerak angkatan 5 DKI Jakarta. Saya mengetahui adanya Program Guru Penggerak adalah pada awal 2021. Sayangnya, saat itu guru DKI Jakarta belum mendapat porsi untuk ikut.
Baru kemudian pada 2022, Jakarta mendapat kuota sebesar 8.000 guru yaitu di angkatan ke-5. Saat mendaftar, saya sangat berharap untuk lulus dan alhamdulillah berhasil lolos tahap 1 dan 2. Itu berarti saya boleh mengikuti diklatnya selama 6 bulan.
Perasaan saya waktu itu campur aduk antara senang dan cemas. Apalagi saat mengisi essay, saya mengirim tepat pada saat sesi pendaftaran PGP di web SIM PKB berakhir yaitu pukul 24.00. Saat itu kotak ceklist saya masih merah belum berwarna hijau. Saya merasa gagal mengirim dan terlambat. Tetapi, rupanya itu hanya soal tampilan sedangkan isian essay saya sudah berhasil terkirim. Alhamdulillah saya lolos di antara 20.000-an peserta yang daftar.
Semua itu saya syukuri sebagai rahmat dari Allah swt untuk menambah wawasan, ilmu dan juga pengalaman yang sangat berharga yang tidak dapat dinilai dengan uang berapa pun besarnya.
Awalnya, kami diundang ke dalam grup whatsapp khusus CGP Angkatan 5 DKI Jakarta. Kemudian salah satu peserta dari Cilincing membuat grup whatsapp khusus CGP Cilincing sehingga komunikasi kami terasa lebih intens dan bermakna.
Setelah mengisi pakta integritas untuk bersungguh-sungguh mengikuti diklat ini, kami pun mengikuti google meet acara pembukaan Pelatihan PGP 5 selama sekitar 5 jam yang dilanjut dengan pre test.
Beberapa waktu kemudian, saya mengikuti Lokakarya Orientasi di Hotel Palm Garden Inn Jakarta Barat. Di sana, kami dan para kepala sekolah serta pengawas saling membuat komitmen dan saling menguatkan.
Ternyata, setelah kami mulai memasuki tahap pembelajaran diklat PGP yang selalu dijalankan menggunakan alur MERDEKA yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi serta Aksi nyata, perlahan-lahan saya mulai merasakan kelelahan yang luar biasa.
Betapa tidak? Pada PGP angkatan 1 sampai 4, diklat ini dilaksanakan selama 9 bulan dengan materi dan tugas yang sama. Sedangkan di angkatan 5 ini dipadatkan menjadi 6 bulan karena alasan percepatan agar program ini selesai di tahun 2024 dengan menjangkau 10 angkatan.
Hal tersebut sering membuat saya tidur lebih malam dan bangun lebih awal. Terkadang bangun tengah malam untuk membaca materi yang ada dalam LMS Guru Penggerak atau menyiapkan tugas untuk keesokan harinya.
Belum lagi jika mengalami kendala sinyal. Kadang butuh waktu berpulu-puluh menit untuk mengunggah sebuah tugas saja. Sementara tugasnya itu sendiri begitu bertumpuk dan susul menyusul, serta mensyaratkan ketepatan waktu kirim.
Sungguh bukan perjalanan yang mudah. Karena kami juga harus mengutamakan tugas pokok dan fungsi kami sebagai guru kelas di sekolah masing-masing.
Kami tidak boleh melupakan kegiatan perencanaan mengajar, pembuatan soal, penilaian, kegiatan praktik, memberi tugas pekerjaan rumah, mengoreksi, memberi umpan balik atau nilai, melaporkan kegiatan kepada sekolah, dan lain-lain.
Di PGP ini saya belajar paradigma baru dalam pendidikan, yaitu pembelajaran yang berpihak pada siswa, nilai dan peran guru di lingkup kelas, sekolah maupun komunitas, visi sekolah, budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi, peningkatan kompetensi sosial emosional, membuat keputusan dilema etika, mengembangkan sekolah dengan cara berpikir aset serta membuat program di kelas atau sekolah yang mendorong kepemimpinan murid.
Kilas balik perjalanan mengajar saya. Bercita-cita untuk menjadi guru sejak kecil, saya pun mulai ikut mengajar saat masih kuliah di IAIN Jakarta (Institut Agama Islam Negri Syarif Hidayatullah) pada tahun 1999. Saat itu saya menjadi guru honorer di SDI Al-Islamiyah.
Lalu pada tahun 2003-2004, pemerintah membuka pendaftaran Program Guru Bantu. Saya pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Alhamdulillah saya lulus dengan masih tetap mengabdi di sekolah non pemerintah tersebut.
Kemudian, setelah mengabdi selama 16 tahun, maka di tahun 2016, Alhamdulillah ala kullihaal, saya diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil Penda DKI Jakarta dan ditugaskan di SDN Pademangan Barat 12. Di sinilah kehidupan saya mulai banyak berubah.
Di sekolah itu, saya memperoleh pengalaman luar biasa yang sangat berbeda dengan pengalaman mengajar di sekolah swasta. Saya sering diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan, terutama dalam bidang pembuatan media literasi.
Dari sekolah itu juga saya memperoleh kesempatan untuk studi banding ke 7 buah sekolah internasional yang menggunakan Kurikulum Cambridge selain Kurikulum Nasional pada kegiatan belajarnya. Sungguh sebuah pengalaman yang luar biasa.
Untuk alasan linearitas antara ijazah dan tugas, maka pada saat itu juga, saya diwajibkan untuk mengambil program kuliah penyetaraan. Saya belajar kembali pada jurusan Bidang Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) agar ijazah saya setara dengan jabatan saya sebagai guru kelas.
Alhasil, pada akhir tahun 2015 saya mendaftar pada program tersebut di Universitas Terbuka Jakarta. Lalu, pada tahun 2018 saya berhasil lulus program S.1 saya yang kedua tersebut.
Sementara itu, pada tahun itu juga, sekolah tempat saya bertugas memperoleh kebijakan regrouping dengan sekolah yang seatap yaitu SDN Pademangan Barat 03.
Di sini, saya semakin merasa asyik dalam mengajar. Karena saya ditunjuk sebagai Ketua Pengelola Perpustakaan Sekolah sekaligus Ketua Tim Literasi Sekolah.
Namun, tak lama kemudian, datanglah masa yang tak disangka-sangka, yaitu masa pandemi Covid 19. Sebuah wabah yang melanda seluruh dunia dan mengubah hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Hal tersebut membuat saya mengajukan mutasi ke sekolah yang terdekat dengan domisili saya yaitu SDN Kalibaru 03 Jakarta Utara. Terhitung sejak September 2020 sampai sekarang saya bertugas di tempat yang baru ini. Kalau dihitung seluruhnya pengalaman mengajar saya baru sekitar 23 tahun.
Banyak materi yang menarik dalam Diklat PGP ini. Semuanya dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Semoga saya dapat menerapkan ilmu yang luar biasa ini di kelas atau sekolah saya. Saya juga berharap semoga murid saya semakin dapat belajar dengan bahagia dan bermakna.
Ayo para guru, ikut program ini. Sangat mencerahkan, mewujudkan dunia baru yang positif serta meningkatkan berbagai kompetensi kita sebagai pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar