Selasa, 23 Februari 2016

Perempuan Seribu Luka

Untukmu yang kusebut perempuan
Bertahta gincu mencuri firdaus
Satu kedua dua ketiga seterusnya
Seribu suami dalam sehari

Ah kau, perempuan
Berpelamin di bulan pertama
Pikuk menagguk arus
Di bawah tangan air mata

Mahkotamu seribu pahlawan tanpa laku
Tiris waktu sia-sia
Sia-sia
Sia-sia!


Cilincing, 14 Februari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar