Lelaki Rembulanku
engkau lelaki rembulan
pemilik rindu paling kelam
aku daunan layu
jatuh sinarmu di atas aku
masihkah angin semilir bayu
sedang tangkai tak lagi ayu
aku tertatih
merangkak
merayap
mengendap
bedilku hangus,
jendralku habis dengus
seragam robek sana-sini
darah mengering kucur
namun aku belum ingin kembali
meski di sini telah habis amunisi
bak tentara di tengah perang
masih hendak berjuang
Cilincing, November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar