Selasa, 23 Februari 2016

Aku bisa!


Sebenarnya aku bisa saja
Membiarkanmu di depan teras
Saat itu hujan deras

Kau bungkusi satu-satu kenangan lama
Mengikatnya pada tiang lupa
Meninggalkanku penuh darah: luka!

Namun ragumu berayun tertiup angin sampai
Pandangmu lemah sarat serapah
Buatmu sendiri saat kemarau hujan tak datang 
Seperti debu yang memenuhi paru tenggorokanmu 
:hitam!
Suaramu parau

Adakah sesal?
Tiada guna  kubuka gerbang itu
Biar kuberserah pada takdir Tuhan

Cilincing, 3 November 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar