Bayang-bayang Perobek Hati
Hati
Berapa kali kau kubisiki
Tentang kepam yang menoreh diri
Membuat lebam matahari
Kini
Curahan sayang telah pergi
Bersama dayu yang ia cintai
Tapi mengapa kau tak sadar meski sekali?
Jangan diam melihatku menangisi
Setiap pecah yang ia beri
Bagai bocah yang merenangi
Lembah air matanya sendiri
Hati, sadarkah kau?
Gelebah menyiksa setiap malam
Berharap kau usir bayang
Entah pergi entah hilang
Di bawah birunya mega
Ingin kukayuh sepeda waktu
Namun kau menjingga
Tanpa peduli lelahku
Hati, tolong aku
Gerus bayang-bayang itu!
Cilincing, 4 Agustus 2015
Hati
Berapa kali kau kubisiki
Tentang kepam yang menoreh diri
Membuat lebam matahari
Kini
Curahan sayang telah pergi
Bersama dayu yang ia cintai
Tapi mengapa kau tak sadar meski sekali?
Jangan diam melihatku menangisi
Setiap pecah yang ia beri
Bagai bocah yang merenangi
Lembah air matanya sendiri
Hati, sadarkah kau?
Gelebah menyiksa setiap malam
Berharap kau usir bayang
Entah pergi entah hilang
Di bawah birunya mega
Ingin kukayuh sepeda waktu
Namun kau menjingga
Tanpa peduli lelahku
Hati, tolong aku
Gerus bayang-bayang itu!
Cilincing, 4 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar