Sabtu, 20 Februari 2016

Bayang-bayang Perobek Hati


Hati
Berapa kali kau kubisiki
Tentang kepam yang menoreh diri
Membuat lebam matahari

Kini
Curahan sayang telah pergi
Bersama dayu yang ia cintai
Tapi mengapa kau tak sadar meski sekali?

Jangan diam melihatku menangisi
Setiap pecah yang ia beri
Bagai bocah yang merenangi
Lembah air matanya sendiri

Hati, sadarkah kau?
Gelebah menyiksa setiap malam
Berharap kau usir bayang
Entah pergi entah hilang

Di bawah birunya mega
Ingin kukayuh sepeda waktu
Namun kau menjingga
Tanpa peduli lelahku

Hati, tolong aku
Gerus bayang-bayang itu!

Cilincing, 4 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar